Mengapa Aplikasi di Drive Internal Android lebih responsif ?
Drive penyimpanan di smartphone android atau tipe sistem operasi lainnya pasti mempunyai 2 jenis tipe penyimpanan, yaitu penyimpanan internal dan eksternal. Dalam pengertian mudah, drive penyimpanan internal ada pada fisik ponsel itu sendiri dan penyimpanan eksternal merupakan drive tambahan. Umumnya penyimpanan eksternal berupa memori yang tertanam seperti microSD atau juga drive lain seperti flashdisk atau hardisk portable. Namun disini Admin dunia android tidak akan mengulas bagaimana bentuk dan cara kerja jenis penyimpanan memori tersebut, Admin akan membahas tentang mengapa aplikasi lebih berjalan lancar ketika berada di penyimpanan internal. Maksudnya apa?, simak ulasannya yuk.
Seperti diketahui, pada settingan default drive memori untuk meletakkan aplikasi yang baru saja terinstall adalah di drive penyimpanan internal. Maksudnya, semua aplikasi yang baru tertanam akan diarahkan semua ke penyimpanan fisik internal ponsel itu sendiri. Drive internal berupa chip yang disediakan khusus dan tertanam secara permanen di ponsel menjadi satu kesatuan sistem yang tidak bisa dilepas oleh pengguna.
Pengguna android atau tipe smartphone lainnya, aplikasi bisa diarahkan ke penyimpanan eksternal dengan alasan tertentu seperti alasan kehabisan space kososng memori internal atau alasan lainnya. Menjawab pertanyaan diatas, mengapa memori internal lebih dianjurkan untuk menyimpan dn menjalankan aplikasi yang tertanam di smartphone ?, berikut jawabannya.
1. Penyimpanan internal lebih baik dalam hal kinerja. Mengapa demikian ?, karena chip terintegrasi langsung pada perangkat gadget. Lain halnya bila di penyimpanan eksternal, pembacaan memori oleh sistem harus melalui perintah lanjutan sistem untuk mengakses data di drive eksternal.
2. Lebih hemat asupan daya. Maksudnya, memori internal lebih menghemat pemakaian daya baterai karena sudah menjadi satu kesatuan perangkat. Bila akses aplikasi dari eksternal drive maka akan membutuhkan asupan daya tambahan untuk memberi tegangan ke dalam memori eksternal untuk kinerjanya.
3. Umumnya memori internal lebih responsif dan memiliki kecepatan tranafer data yang tinggi. Lain halnya dengan memori eksternal yang beda produk akan beda pula transfer rate datanya satu dengan lainnya.
4. Resiko kerusakan lebih banyak dialami memori eksternal daripada memori internal. Apalagi memori eksternal seperti microSD sekarang ini banyak yang jual murah dengan kualitas rendah.
Dari beberapa alasan diatas tentu keputusan ada ditangan pengguna. Apakah harus menggunakan memori internal untuk menjalankan dan menyimpan aplikasinya ataukah dari penyimpanan eksternal. Semoga ulasan diatas bermanfaat, terima kasih.